Tampilkan postingan dengan label horor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label horor. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Desember 2016

Horor Story Eps 5 (Mbah Jarot)

Sejak kejadian itu Andrew berubah menjadi seorang yang pendiam dan tidak ceria lagi. Matanya kosong dan sering melamun. Padahal para peserta dan panitia yang lain sudah siap siap untuk olahraga pagi namun si Andrew tetap dikamar sendiri.



"Andrew, ayo senam pagi kataku" namun dia tak menggubris perkataanku. Aku lihat matanya agak hitam. wajahnya pucat sepucat pucatnya. Kau kenapa Bro? Ceritakan kepada ku. ucapku sembari mengelus badannya yang masih bergetar.

Gini bro, aku melihat sosok yang kamu ceritakan kemarin datang di kamar ini dan memintaku mengembalikan Radio ini. Ucap Andrew sambil memperlihatkan Radionya.

Nah itu kan, kamu sih gak percaya kata kataku. Aku kan udah mengingatkan kamu jangan main main di ruangan itu. Ayoo kita bilang Mbah Jarot dan mengembalikan ini.

Sebelum berangkat ke Posnya Mbah Jarot tiba tiba Andrew melihat sosok yang tadi menghantuinya dari kejauhan. Dia begitu ketakutan Sambil memegang Radio yang dibawanya dan memelukku dari belakang, kita berjalan kearah Posnya Mbah Jarot yang memang agak jauh dari kamar kita menginap. Ya karena lahan tempat ospek kami yang begitu luas sekitar 5 hektar.

Sampai di Posnya Mbah Jarot kami menceritakan kejadian itu kepada Mbah Jarot. Seketika Mbah Jarot naik pitam "Praang" Suara gelas yang jatuh dari meja mbah Jarot setelah tangannya menyabetkannya.

Beliau begitu marah, aku dan Andrew hanya bisa meminta maaf dan menunduk ketakutan melihat mbah jarot begitu marah. "Kamu benar benar kurang ajar". Aku sudah mengingatkan jangan masuk ke kamar itu dan kamu masih masuk, sekarang malah mengambil radio pembawa petaka itu. Ucap Mbah Jarot dengan geram melihat kami.

Belum selesai membalas komentar dan amukan mbah jarot. Aku dan Andrew ketakutan lagi karena di dalam pos Mbah Jarot pun kami masih melihat dan di ganggu sosok wanita yang mengganggunya tadi pagi. Dengan wajah kosong dan muka penuh amarah seolah olah dia datang menghampiri kami. 

Bahkan kami melihat sosok Srintil dibelakang wajah mbah jarot, tak kuasa kami meneriaki mbah jarot. Sosok itu mendekati mbah jarot yang sedang membersihkan beling (pecahan gelas) tadi. 

mbaah, dibelakangmu mbaah.. kami teriak sedikit kencang. "Berisik, ini semua gara gara kamu". Dan tiba tiba mbah jarot pun berteriak Aaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrgghh

Kamis, 22 Desember 2016

Horor Story Eps 4 (Radioku)

"Daaan, Daaaaan, Hoy cook ayoo bangun udah pagi ini" ucap beny sambil menggoyang goyang badanku. Sambil mengusap jigong di sekitar mulut aku pun terbangun untuk sholat shubuh. "Makasih Ben" jawabku. "Kau ini tidur teriak teriak lah, kakimu kemana mana lah dll" saut Andrew menceritakan saat aku tidur



"Looh iya tah, Sorry ya bro. Biasa mimpi lari maraton" ucapku sedikit bercanda mengalihkan perhatian. "Ternyata saat aku masuk kamar pojok dan dipegang hantu cuma mimpi ya". Gumamku dalam hati.

Aah tau ah, semoga ini emang hanya mimpi. Sebelum berangkat wudhu untuk sholat shubuh aku ceritakan semua kejadian bersama Andrew and Beny. Tapi mereka menertawanku dan mengejek ku. "Ah ente kebanyakan nonton Conjuring bro. Gitu aja takut" ucap Beny santai.

Andrew yang hobby NgeVlog pun menantang ku dengan masuk membawa kamera kesayangannya itu. Ayo kita masuk lah Sekalian ambil Helmnya anak anak, kata Andrew dengan penuh semangat.

Akhirnya kita bertiga memberanikan diri untuk benar benar masuk kedalam kamar dengan Andrew membawa kamera. Sekali lagi ketika berjalan kearah kamar seakan bau bunga melati semerbak dalam hidungku.

Broo kamu mencium bau bunga melati gak kataku. Gak ah, hidungmu itu yang aneh saut Beny. Pelan pelan kita buka kamar pojok itu. Kembali suara engsel kamar begitu nambah menyeramkan.

Andrew dan Beny masuk duluan dan aku dibelakang. Andrew ketawa tawa dengan kameranya. "HOOY SIAPA KAMU"? sambil ketawa riang. "MAU APA KAMU"? Ucapnya terus sambil terus kameranya merekam. Andrew, ssssst jangan berlagak kamu ucapku sambil memindahkan helm bersama Beny.

"Tuuu kan gak ada apa apa Dan, Kamu aja yang parno bro" jawab si Andrew sambil terus melihat lihat kamar. Waah ada Radio bagus nih, aku bawa pulang ya. Andrew terus saja berlagak. Aku bilang padanya ndrew jangan please bahaya. Gak ada apa apa ini bro tenang.

Selesai sholat seperti biasa Andrew selalu ngedit videonya. Saat di putar ternyata pas Andrew tanya Hoy siapa kamu, dalam komputernya terdengar suara samar samar "Srintil Mas namaku" . Andrew Kaget bukan main. Lalu dilanjut yang pertanyaan kedua Mau apa kamu? "Aku mau Tumbaaaal" . Whaaaat. Seketika Headphone dari telinganya dibuang. Saat memasuki video akhir dia merasa ada sesuatu hal di dalam lemari saat di zoom.

Tak terasa punggung Andrew serasa berat banget. Benar saja pas dia nengok ke belakang ada sosok Si Srintil. Sosok Hantu yang selalu membayangi ku. Sedang marah. Dan berkata "Kembalikan Radiokuuuuuuu".

Selasa, 20 Desember 2016

Horor Story Eps 3 (Kamar Pojok)


Akhirnya jeni pun tersadar dari kesurupan, perasaanku lega banget melihat dia sadar. Lalu Mbah Jarot menasehati ku. "Ada sesuatu yang kamu langgar disini nak, makanya penunggu disini marah". Emang apa pak kesalahan kami, tanyaku sambil menggigil kedinginan oleh angin malam yang seakan menambah mistis.

"Gini, kami sudah menulis jangan masuk kamar apalagi menaruh barang apapun kedalam kamar pojok itu". Tepat menunjuk arah kamar yang dikatakan anak indigo kemarin sebelum pulang. "Ooh enggeh (iya) Mbah makasih infonya. Matur suwun nggeh Mbah ucapku.

Sesegera aku tanya Andrew, siapa yang tadi masuk kamar pojok itu bro? Kayaknya sih tadi siang Beni naruh Helm helm ke sana biar gak ada maling, helmmu juga kayaknya. Waduuh gawat pikirku. "Oke bro makasih ya" ayo kita tidur

Kamar kami memang bersebelahan pas dengan kamar pojok itu, sebelum tidur sekitar pukul 02:50 aku merasa hawa panas banget, sontak aku buka baju, setelah itu suara pintu kamar pojok itu serasa berbunyi. Seperti ada seseorang masuk dalam kamar. Wah teringat kata kata Mbah Jarot akupun terperenjak bangun dan melihat siapa yg berani masuk kamar itu malam malam.

Aku coba membangunkan Andrew namun dia tetap tidur pulas, begitu juga dengan Beni yang sedari tadi ngorok. Mencoba mengumpulkan keberanian aku ambil baju dan buka pintu kamar menuju kamar pojok itu.

Pelan pelan aku menuju kesana, aku lihat pintu kamar pojok memang setengah terbuka namun gelap karena tidak ada lampu. Langkah demi langkah aku mencium bau bunga melati lagi. Sampai juga aku didepan pintu kamar itu, aku lihat seperti Jeni anak yg kesurupan tadi sambil bawa boneka Teddy Bear.

"Jeni.. Hoy Jeny kesini" aku bicara padanya namun dia tetap diam. Wajahnya tak melihat ke arahku. Dia tetap bermain bersama bonekanya sambil membuka pintu lemari dalam kamar itu. Jeny ayoo keluar disitu bahaya bilangku. Namun sekali lagi dia diam.

Tanpa pikir panjang aku masuk dalam kamar, suara decitan engsel kamar menambah gemetar jiwaku. Setelah aku masuk, bau melati begitu kuat. Radio diatas lemari tiba tiba berbunyi musik gamelan Jawa, "Jeny ayoo keluar. Ayoo kataku sambil menarik dia keluar. Dia tetap menampakkan muka kosongnya kepadaku".

Sesaat sebelum keluar tiba tiba pintu tertutup keras. "Braaaaaak" aku kaget sekagetnya. Tangan Jeny yang aku pegang berubah jadi kasar. Dan benar saja, saat aku melihatnya ternyata itu bukan Jeny itu adalah sesosok hantu yang nyamar jadi dia dengan wajah yang sangat buruk mencoba menarik ku kedalam lemari.

"Aaaaaaaaaaaaaarrgghh teriakku sekencang kencangnya".

Senin, 19 Desember 2016

Horor Story Eps 2 (Kesurupan)

Setelah kejadian itu akupun berlari menuju kamar. dengan keadaan yang masih sangat ketakuan aku tak berani menceritakan hal ini kepada kawan sekamarku. sebut saja Andrew. Aku yang saat itu masih dalam kondisi ketakutan dan kedinginan untuk menutup mata tiba tiba mendengar suara yang sangat keras.


Ternyata suara teriakan itu berasal dari salah satu peserta yang kesurupan. segera aku bangun dari tempat tidurku menuju lokasi. dan benar saja seorang perempuan tengah meraung raung dengan kerasnya. bersama yang lain kami menenangkan peserta itu dan peserta yang lain.

Beberapa kawan yang pandai mengaji mengeluarkan bacaan bacaan sementara yang lain memeganginya dengan erat agar tidak meronta ronta, Aku yang kebingungan segera keluar lokasi mencari penjaga lokasi yang juga bisa dikatakan orang pintar.

Mbah Jarot namanya, Mbah jarot sudah 30 Tahun menjaga lokasi ini yang memang penuh dengan sejarah masa lampau. Sambil menceritakan anak kesurupan, aku juga memberanikan untuk bercerita soal kejadian tadi sambil berjalan menuju kamar peserta. langkah demi langkah aku lalui dengan mata ngantuk. sekelebat mata sebelum aku bercerita kejadian tadi, aku melihat sosok putih nan berambut panjang disudut pohon Asem yang sudah lama ada dengan muka nanar dan kosong.

Mbah, Niku Putih putih nopo mbah? Tanyaku. gaak itu gak apa apa, dia gak ganggu kamu kok. kamu rajin rajin sholat aja biar gak diganggu. Enggeh (iya) mbah jawabku. sesampai dikamar mbah Jarot mengoleskan cairan yang dibawa dikantongnya ke kepala peserta yang kesurupan sambil jompa jampi. Dengan mata mengantuk berat aku masih melihat sosok tadi sliweran dekat jendela kamar peserta.

masih mengusap mataku aku melihatnya lagi. aku bilang ke andrew. "kamu lihat ada yang seliweran dijendela gak ndre"? . Gak lah, dirimu kurang tidur itu. ooh iya ya. oke deh jawabku. Namun perasaanku mengatakan lain, apakah itu sosok yang tadi menghantuiku di kamar mandi ya..? ah masak iya dia ganggu aku terus, salahku apa emang. dalam hatiku bicara.

Sebelum Jeni (peserta kesurupan) sadar, dia meronta sangaat keraaas.. aaaaaaaaaaahh sampai semua peserta dan panitia merinding. sesaat itu juga dalam penglihatanku yang kabur aku melihat asap hitam keluar dari tubuhnya. apa itu pikirku dalam hati.

Senin, 12 Desember 2016

Horor Story Eps 1 (Ucapan Anak Indigo)

Suatu ketika aku ditugaskan menjadi kepala panitia di suatu acara ospek. Intinya harus nginep karena acara diadakan 2 hari 1 malam. Singkat cerita saat menjelang malam ada salah satu peserta yang emang bisa ngelihat hal hal mistis menangis dan bercerita kepadaku. Heeeeem. Sebagai ketua aku harus tetap meyakinkan dia untuk tetap mengikuti acara sampai selesai, tapi dia cerita kalau dia pengen pulang, badannya panas setelah melihat sosok yang serem, yaitu sosok perempuan yang kecelakaan dekat dengan lokasi penginapan dengan muka hancur.



Beeuuh seketika aku merinding, namun aku harus tetap sok cool. Dia terus bercerita kalau sosok seram itu menangis meminta bantuannya dll. Beeuuh tak ambil pusing daripada kenapa napa, aku minta dia telepon bapaknya untuk dijemput. Sebelum pulang dia kembali bercerita dan mengucapkan terimakasih kepada ku dan berhati hati.

Setelah dia pulang, aku masih membayangkan sosok tadi, sosok anak kecil yg mukanya berantakan. Aku tetep menyimpan cerita itu kepada siapapun karena bisa bahaya kalau semua orang tau sebenarnya ada sosok penunggu di lokasi tersebut. Pesan adik tersebut sebelum pulang adalah jangan tidur di kamar paling pojok dekat kamar mandi. Karena ada sosok jahat yang selalu menunggu lokasi tersebut.

Seperti biasa setelah acara, para panitia aku kumpulkan untuk evaluasi hari ini dan persiapan esok hari. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 02:00 pagi. Badanku gerah, so aku memutuskan untuk mandi didekat kamar yang disebutkan tadi.
Aku kumpulkan keberanian untuk mandi. Langkah demi langkah aku menuju kamar mandi itu yang memang sepi dan agak gelap karena sinar lampu neon yang redup. Melewati kamar ada hawa dingin menyelimutiku.

Beeuuh tapi aku harus terus jalan. Aku gak boleh takut. "Aku kuat aku kuat" teriakku dalam hati sambil menepuk dadaku. Tak lama aku sampai di depan pintu kamar mandi. Serasa harum melati menyelimuti ku.

Perasaanku mulai gak tenang, didalam kamar mandi ada sebuah fentilasi yang terhubung dengan hutan belakang lokasi. Dalam guyuran guyuran mandi aku mendengar suara tangisan perempuan. Semakin lama tangisan itupun makin keras. Aku memalingkan perhatian dengan menyanyi lagu Bon Jovi kesukaanku sejak SD.

Ternyata setelah aku menyanyi, suara tangisan itu berhenti. Beeuuh berhasil gumamku. Segera aku ambil sabun untuk membersihkan badan, setelah tangisan selesai ada suara lagu Jawa di khiasi gamelan Jawa nan merdu di balik fentilasi kamar mandi. Waduuh apa lagi nih pikirku

Aku kumpulkan keberanian untuk melihat ke arah fentilasi, naiklah aku ke bak mandi yg terbuat dari semen untuk menuju fentilasi atas. Aku lihat ga ada apa apa. Aku tengok kanan kiri atas bawah juga ga ada. Tapi pas balik badan ternyata whaaaaa ada sesosok wajah jahat dengan kepala tergantung di atas kamar mandi. Aku teriak sekencang kencangnya dan sesegera mengambil handuk keluar kamar mandi.