Ibu adalah seorang pedagang ayam potong di pasar tradisional
dekat rumah kami, menjelang shubuh ibuk bergegas pergi kepasar menjajakan
dagangan kepada para pelanggan setia yang sabar menunggu beliau. Mas budi
kakakku yang kedua bangun lebih awal untuk mempersiapkan dagangan ibuk, dialah
orang yang mengambil ayam dikandang bos, memindahkannya dengan sepeda motor
yang diberi keranjang dibelakangnya dan menyembelihnya sewaktu pagi.
Dibantu dengan budhe dan bu lik, mereka bertiga orang
dibalik layar kala ibu dan menantu ibu menjajakan dagangannya yang ramai
pembeli. Merekalah yang membersihkan bulu ayam manual menggunakan tangan dan
membersihkan kotoran kotoran didalam tubuh ayam, sewaktu aku masih SMP dan SMA,
sering kali ibuk membangunkanku dikala tidurku nyenyak banget untuk membantu
dikandang, ingin rasanya aku menolak saat itu, namun wajah dan semangat ibuk
meraih rejeki membuatku semangat membantunya.
Bahkan ketika masih Kuliahpun, ibuk masih memintaku
membantunya, aku tak pernah malu untuk bantu ibuk dikandang meskipun bertitel
sarjana, aku rela berkotor kotor dan bau sekalipun dan kadang dilihat para
wanita membantu ibuk dikandang, karena membantu ibuk adalah pekerjaan paling
indah yang pernah kualami.
Iya, saya dan kakak saya mas budi setiap pagi sebelum
berangkat sekolah selalu bantu ibuk dikandang, menyembelih ayam, membersihkan
bulu ayam dengan tangan ini dan membersihkan kotoran – kotoran ayam. Panas
tangan ini saat bulu bulu ayam yang panas harus dicabut dengan cepat, karena
prosesnya mengharuskan seperti itu, tapi itulah hidup, kita harus bekerja
keras.
Kadang kala saat mas Budi merasa gak enak badan, akulah
pengganti beliau, pekerjaan yang paling berat adalah membawa ayam hidup berkilo
kilo gram menggunakan sepeda motor dengan keranjang ayam dibelakangnya, hamper
jatuh saat aku membawa ayam tersebut, namun demi ibu dan para pelanggan ibuk
yang setia menanti, aku ogah mengeluh, padahal ibuk tau kalau aku sedang
kesakitan.
Sekarang ibuk tidak hanya jualan ayam potong, beliau
merambah kedunia kelapa, sayur mayur dan ikan ikan segar, begitulah ibuk.
Jualan apapun terlihat laris manis diborong pembeli kalau ibuk yang menjualnya,
memang sebagai pedagang pasar tradisional, berkata manis kepada pembeli dan
diskon buat pelanggan adalah jurus jitu menarik konsumen datang, Semua orang
yang kenal ibuk selalu bilang padaku, kelak kalau kamu dewasa, ingat dan lihat
itu ibumu, bekerja sangat keras hanya demi membahagiakan kamu.
Iya, ibuk adalah orang tua saya satu satunya saat bapak
meninggal 13 Tahun silam, menjadi single parent membuatnya tegar, kuat dan
gigih dalam bekerja, sesekali dia mengeluh kecapekan dan memintaku memijit
kakinya yang keras karena bekerja terlalu keras.
Dan alhamdulilah, sekarang hidup sudah mulai enak, ibuk
sudah punya pendamping dan anak wanita yang di impi impikannya sewaktu dulu,
Semoga engkau sehat selalu ibuku tercinta, Anakmu bias seperti ini karenamu,
dikau tak pernah mengajariku melalui lisan, namun tindakan dan kerja kerasmu
sudah cukup banyak memberikan pelajaran hidup bagiku, Semoga kelak aku mendapatkan
istri sepertimu ibuk, Pandai memasak, Rajin bekerja dan Pantang mengeluh.
I Love You Momm, You’re My Everything :)
Ibuk Super (Mrs Murtini)
4/
5
Oleh
Unknown