Rabu, 06 Januari 2016

Surat Kepada Bapak Di Surga

H-2 Wisuda Strata 1 (10 Oktober 2014) 
Malam ini aku tidur di kost lamaku di kota pahlawan, seperti biasa nyamuk menggunakan strategi counter attacknya setelah mata ini terpejam. Terbangun, ya saya terbangun oleh perbuatan si nyamuk yg menganggu mimpiku bersamamu bapakku (subroto). Bapakku yang meninggalkanku saat aku masih butuh lelaki bijak untuk melewati masa kecilku yang keras.
Bapak, 2 Hari lagi aku Wisuda. Aku menjadi satu satunya anakmu yang bertitel sarjana, 4 Tahun berjuang keras di kampus lulusan para guru ini, akhirnya titel itu ada dibelakang namaku. Emak Udah Sangat bahagia, Beliau senang anaknya mandiri dan masih inget kerja kerasnya sejak kecil. Tinggal bapak, maafin Tri Kusuma Wardani ya pak karena belom pernah ngebahagiakan bapak. Engkau ciptakan namaku yang luarbiasa ini dengan cita cita besar agar anakmu menjadi seseorang yang berguna buat bangsa dan negara. 

Iya pak, saya bakal berusaha mewujudkan mimpimu. aku rindu padamu, rindu senyummu, tawamu, candamu. aku rindu saat pagi pagi kau mandikan aku dengan penuh ceria lalu naik ontel tua menuju sekolah. Sekarang anakmu sudah sarjana. Engkau lihat aku kan pak, aku disini gak pernah main main kok. aku selalu masuk kelas dan gak pernah bolos kuliah. aku rajin kok pak sama kayak bapak rajinnya. Pak, anakmu ini sekarang kerja jauh, aku tahu kalo engkau disana tersenyum dan selalu berada didekatku. Doakan dan ingatkan aku jadi anak yang berbhakti pada keluarga dan Negara ya pak. Makasih atas semua kenangan singkat yang kau beri. Aku kangen kepadamu. 

H-1 Wisuda Strata 1 (11 Oktober 2014)
Bapak, Hari ini Aku pulang dari kota pahlawan, kota yang memberiku banyak pelajaran tentang kehidupan, pendidikan, pekerjaan bahkan percintaan. Kepulanganku hanya sekedar untuk mengistirahatkan sejenak badan ini dan mempersiapkan ceremonial untuk besok nanti wisuda kampus. Andai kau masih ada, Betapa bahagianya kau melihat anakmu pulang. 

Adek Lina Ernawati selalu tertawa riang, lepas, dan berlari memeluk aku ketika aku pulang. Oya, aku gak pernah cerita ya kalau aku punya adik perempuan dari bapak baru. tapi tetap saja sosokmu tak tergantikan oleh siapapun. hanya kamu seorang yang tetap ku kenang. Emak memutuskan menikah setelah 5 Tahun engkau pergi meninggalkan keluarga yang lagi dirundung banyak masalah. Oya, Mas Bowo dan Mas Budi udah jadi kepala rumah tangga dan Superhero buat anak istrinya. Mereka Hebat, Apalagi mas budi.

Dia adalah penggantimu, ada sosokmu berada ditubuhnya, entah wajah, suara bahkan perilakunya. Dia yang support aku selama kuliah. Rendra nama putranya mas budi yah, berharap bisa jadi the next evan dimas seperti cita cita ayah dan omnya. Lalu ada Anita, Nama yang cantik sesuai parasnya yang ayu nan lucu, anita putrinya Mas Bowo, Dia puuinter. pasti kalo engkau ada, bapak bakalan jadi kakek kebanggannya. 

Seperti biasanya kalau pulang kampung, aku bobok kamar depan. Dikamar depan inilah aku dulu terbangun dan melihat dirimu terbaring lemah dikamar tengah sambil dikipasi emak dan nenek. Kau begitu kesakitan nampaknya dulu, aku lihat dari raut wajahmu. Tapi dalam kondisi seperti itupun kau tetap menjalankan kewajibanmu. iya kewajiban sholat waktu. Sedangkan Anakmu yang sehat ini masih bolong bolong sholatnya. Aku bakal sholat tepat waktu dan gak bolong bolong lagi. biar kelak bisa ketemu engkau lagi. 

Ditengah tengah indahnya tidurku. emak membangunkanku, beliau berkata Sambil mengusap lembut rambutku "Ayo Dan, Bantu emak dipasar, potong ayam ya, mas budi belom dateng" . Iya, Emak tetap jualan ayam selama engkau pergi. Alhamdulillah sekarang udah mulai ada hasilnya, hidup tak sesusah dulu, tak sekeras dulu. Sekarang adalah sekumpulan kebahagiaan yang selalu menghampiri keluarga kita. Makasih, Dulu telah mengajarkan ku arti kesabaran. Aku Rindu Kamu. 

Hari Wisuda Strata 1 (12 Oktober 2014)
Tepatnya nanti jam 12.00 Wib. Semua Keluarga bergembira lihat anaknya yang udah beranjak dewasa ini menjadi seorang sarjana. Tapi ada sisa sisa kesedihan yang membayangiku. Bukan karena tidak ada sosok calon pendamping hidup yang menemaniku, Melainkan Tidak ada engkau disaat aku udah seperti ini. Semoga disana kau melihatku, membuatmu bangga punya putra sepertiku. 

Bapak, aku lulus dengan sangat sangat baik, Aku mendapatkan predikat yang di impi impikan sebagian mahasiswa. Tapi kamu gak ada, Aku gak bisa lihat ekspresi wajahmu ketika namaku disebut dengan predikat itu. Ingat gak pak sewaktu aku wisuda di sebuah Taman Kanak kanak, Kau begitu semangat mendandaniku laksana aku ini seorang putra raja. Iya, 

Kau melihatku Lulus hanya di sebuah Taman Kanak kanak yah, Kau melewatkan saat aku lulus SD,SMP,SMA Bahkan Sekarang saat S1. Padahal Aku Tiap Jenjang selalu berusaha keras agar menjadi lulusan yang baik dan dikenang sekolah yah. Sebelum Berangkat Ke Kota Pahlawan untuk wisuda dan besok berangkat Ke Pulau Bintan untuk Bekerja lagi, Aku hampiri makam mu, kubersihkan rumput rumput yang tumbuh cepat dan lebat dirumahmu sekarang. 

Tepat ditengah Makammu, sesuai permintaanmu sebelum kau benar benar pergi meninggalkan aku yang kala itu masih 9 Tahun. Terlalu kecil untuk menerima kenyataan hidup tanpa seorang superhero. Ayah, Suatu saat nanti akupun akan sepertimu, terkubur bersama cacing cacing tanah yang akan menggerogoti tubuhku yang membusuk. Tapi sebelum itu, Aku bakal jadi anak yang berbhakti kepada emak. Cuma ke emak aja aku bisa membalasnya walaupun gak akan sebanding dengan perjuangan ibuk. I Love You. 

Hari +1 Wisuda Strata 1 (13 Oktober 2014)


Bapak, Hari ini aku sudah kembali ke habitat semula. Aku pergi jauh dari rumahmu. Rumahmu yang ditumbuhi rumput rumput liar dan beberapa daun berguguran. Kemarin Sebelum Berangkat wisuda, Ku datangi rumahmu. Kubersihkan semua yang mengotori rumahmu. Ku elus elus batu nissanmu yang tulisan namamu mulai memudar. Dan kupanjatkan doa agar kau selalu bahagia disana. Sama kayak didunia kau selalu bahagia dan ceria.

Sudah 13 Tahun Ternyata. Lama juga ya, iya selama itu pulalah aku kehilangan kasih sayang seorang bapak. Bahkan sebenarnya kasih sayang seorang ibu pun terasa kurang bagiku, betapa tidak. emak selain jadi ibu yang super beliau juga sebagai bapak atau kepala rumah tangga yang memberiku uang jajan. emak memang super, semua orang di pasar bahkan seantero desa tau bagaimana kerasnya kerja seorang ibu. 



Emak seneeeng banget anaknya jadi sarjana. emak yang biasa berjualan dari shubuh sampe ashar rela menutup dagangannya dipagi hari dan bergegas datang diacara wisudaku. ini adalah sekali seumur hidup emak tiada hari tanpa jualan. Rela pergi kesalon padahal seumur hidup aku tak pernah lihat emak ke salon, Tapi sayang semua salon turup. Dan rela berpanas panasan di tribun gor tempat aku diwisuda demi lihat anaknya berjabat tangan dengan rektor dan resmi jadi seorang sarjana.

Bapak, Maafin aku telah membuat mata emak mengeluarkan air mata. Emak menangis, beliau menangis setelah aku pamit untuk pergi jauh. Aku usap air matanya seraya bilang aku bakal baik baik saja diperantauan. Jaga kesehatanmu, Suatu saat kau akan menua dan gantian anakmu yang bekerja keras. Bapak, Kau begitu pintar mencari seorang istri. Akupun pingin punya istri seperti emak.

Selama beberapa hari ini aku menuliskan surat untukmu. semoga kau baca semuanya. kau adalah bapak terhebat. I Miss You. Dan buat emak, Kau mungkin gak tau aku sering menyanjungmu di manapun. Karena kau pantas disanjung. Anakmu di perantauan tetap mengingatmu dan menyayangimu. Ku Pajang Fotomu DiLemari dan Dompetku.

Related Posts

Surat Kepada Bapak Di Surga
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.

2 komentar

Tulis komentar
avatar
8 Juni 2016 pukul 12.45

What a same condition, kita sama-sama udah gak punya ayah lagi. Cuman bedanya ayah gue pergi disaat gue kelas 1 SMA mas.

Terharu juga bacanya, gue merasakan apa yang mas rasakan. Kehilangan seorang bapak, kadang ya disaat lagi duduk sendirian, bermenung dan sebelum tidur memejamkan mata di malam hari, gue selalu teringat ayah. Gue belum bisa beri apa-apa buat ayah, gue belum sukses, gue belum bisa ngasih uang dari hasil kerja ke ayah, namun ayah begitu cepat pergi. Tapi mungkin disanalah takdirnya.

Hebat ya mas dapet cumlaude, gue baca dari kaskus. Apalagi kalo bapak mas masih ada. Pasti seneng tuh, tapi yang pasti kirim do'a aja mas buat beliau. Semoga ia tenang di alam sana...

Salam kenal ya mas, first reply disini :)

Reply
avatar
4 September 2016 pukul 22.10

Salam Kenal Juga. Makasih Udah Mampir

Reply